Kesucian pakaian, kemudian kesucian badan adalah kulit lapis kedua (yang dekat dengan hati). Kesucian hati adalah inti batin yang terdalam. Kesucian hati dari kotornya akhlaq yang tercela adalah kesucian yang terpenting, tetapi pengaruh pancaran hati tidak terlepas dari kesucian lahir. Karena apabila anda menyempurnakan wudhu dan merasakan kebersihan anggota badan lahir anda, maka anda akan merasakan ketentraman dan kejernihan dalam hati anda yang tidak anda rasakan sebelumnya. Hal ini disebabkan adanya misteri hubungan antara alam Syahadah (alam kasat mata) dengan alam malakut (alam tidak kasat mata). Sesungguhnya anggota badan lahiriyah termasuk alam syahadah, sementara hati termasuk alam malakut secara asal fitrah. Ketika turun ke alam syahadah, ia seperti orang yang asing dari wataknya sendiri.
Adalah sebagaimana mengalirnya pengetahuan hati menuju anggota badan, maka begitu pulalah cahaya akan memantul naik dari kondisi anggota badan menuju hati. Oleh karenanya manusia diperintah shalat, padahal shalat itu sendiri merupakan gerakan anggota tubuh yang termasuk alam syahadah. Itulah sebabnya Rasulullah SAW menjadikan shalat sebagai amal yang dilakukan di dunia (bukan akhirat) dan merupakan bagian dari dunia. Beliau-pun pernah bersabda: “Ada tiga hal dari dunia kalian yang menjadi kesukaanku,…. .” (al Hadits)
Bila setelah bersuci dan menyempurnakan wudhu ternyata tidak merasakan sedikitpun kejernihan hati yang kami jelaskan, maka ketahuilah bahwa kotoran yang menimpa hatinya dari keseluruhan syahwat dunia dan kesibukannya telah menyebabkan kepenatan pada kepekaan hati sehingga tidak mampu lagi merasakan sentuhan-sentuhan lembut dan hal-hal yang tersembunyi dan halus.
Oleh karena hanya memahami hal-hal yang bersifat konkrit saja, maka perlulah ia mencurahkan perhatian untuk mempertajam kepekaan hati dan menjernihkannya. Hal itu adalah sangat penting baginya.
(Al-Asrar Fil Awliya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar