Kamis, 22 November 2007

Obat Mata yang Paling Ampuh

Oleh: Vikar
Mata merupakan salah satu indera vital bagi manusia, dengannya kita dapat melihat dengan jelas mana yang lebih baik dari yang buruk, tanpanya kita akan merasakan ketidak-sempurnaan sebagai manusia, dan salah dalam menggunakannya akan membuat kita melihat dalam kebutaan.
Secara phisikologis dan sufis (mistis), seseorang dapat dinilai melalui matanya, karena mata adalah pancaran dan cerminan dari apa-apa yang ada di dalam hati, meskipun mulut dapat berkata lain namun mata tetap tidak dapat menyembunyikan dan menutupinya. Dalam kedokteran pun tidak heran jika kita akan jumpai seorang dokter yang memeriksa penyakit pasiennya melalui mata.
Berkembang pesatnya peradaban manusia akan membuat mata mudah terjangkiti oleh virus-virus peradaban yang mengakibatkan kerusakan atau kaburnya penglihatan dan sebagainya, meskipun secara dzahirnya terlihat baik, sehat dan kedua mata masih berfungsi normal, akan tetapi secara batiniahnya adalah layu dan tidak sehat. Saya menyadari, sebagian besar orang belum mengetahuinya, ada baiknya saya tuliskan sedikit mengenai obat ampuh yang dapat menangkal virus-virus tersebut yang mana telah dipraktekkan oleh ulama salaf terdahulu dan hasilnyapun telah terlihat jelas pada mata mereka.
Di sebuah mesjid, ketika muadzzin mengumandangkan azan, sampailah ia pada dua kalimat syahadat atas kerisalahan Nabi Muhammad SAW. Pada saat syahadat yang pertama dilantumkan, saya membaca “Shallallahu ‘alaika ya Rasulallah”, dan pada syahadat yang kedua, saya mencium kedua ujung ibu jari dan mengusapkannya ke mata sambil berucap “Qurrat ‘aini bika ya rasulallah Allahumma matti’ni bi as-sam’i wa al-bashari, Allahummah Fadz ‘ainay wa nurhima”. Jamaah yang hadir di saat melihat perbuatan tersebut bertanya dan berdebat bahkan ada yang mengatakan bid’ah.
Setelah selesai shalat berjamaah, semakin ribut dan ramai orang bertanya serta berdebat. Secara singkat saya hanya menjawab “Itulah obat yang paling ampuh untuk menjaga mata dan melindunginya dari segala macam bentuk penyakit mata”, orang yang minus pada matanya pun dapat menggunakan untuk mengurangi keminusan bahkan menyembuhkannya jika diamalkan secara berkesinambungan, dan orang-orang yang mempraktekkannya akan lebih jelas melihat jalan yang terang dan benar, terpancar pada kedua matanya ketajaman yang tidak dapat dinilai dan bahkan dapat menundukkan pandangan orang lain.
Sebagian ulama mengatakan bahwa hal ini adalah bid’ah. Sebagaimana dalam kitab “Talkhish al-Maqashid al-Hasanah” oleh Az-Zarqani bahwa Hafid al-’Arafi berkata jika hal ini tidak mempunyai dasar hukumnya dan diada-ada oleh Sufyan bin Uyainah. Ulama-ulama Wahhabi pun dengan tegas menyatakan bahwa hal ini adalah bid’ah.
Maslah ini sebenarnya telah disebutkan oleh ulama-ulama salafu salihin, seperti Al-’Alamah as-Sanwani dalam penjelasannya terhadap kitab “Mukhtashar Shahih al-Bukhari” oleh Ibnu Abi Hamzah. Juga seperti al-Faqih ad-Dilzali dalam kitab “Mujarrabat”nya, yang mengatakan bahwa sebagian besar ulama-ulama terdahulu telah mempraktekkannya yang menunjukkan sebagai qudwah bagi orang lain.
Syekh Daud al-Baghdadi menyebutkan dalam risalahnya bahwa saya tidak pernah mendapatkan hadis-hadis yang menunjukkan atas masalah ini, akan tetapi bisa jadi bersumber dari perkataan Rasulullah SAW:”Akan turun rahmat yang berlimpah di saat menyebutkan nama-nama orang shaleh”. Hal serupa juga dikemukakan oleh Ibnu Jauzi, Hafidz ibnu Hajar dari Imam Ahmad, juga oleh imam Suyuti dalam kitabnya “Al-Jami’ as-Sahghir”.
Diriwayatkan dari Ibnu Jawzi dati Sufyan bin Uyainah bahwa pada saat menyebutkan nama orang-orang shaleh akan bercucuran rahmat. Demikian juga yang dikemukakan oleh Syekh Daud al-Baghdadi. Tidak dapat dipungkiri bahwa Nabi Muhammad SAW adalah orang yang shaleh dan tiada keraguan akan turunnya rahmat yang berlimpah pada saat menyebutkan namanya, sehingga berdoa pada saat turunnya rahmat adalah mustajab dan orang yang mendengar serta berucap “Qurrat ‘aini bika ya Rasulallah” adalah doa terjaganya mata serta akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Maka tidak ada larangan padanya.
Ulama Hanafiah, seperti Thahthawi, menukilkan dalam penjelasannya terhadap kitab “Maraqi al-Falah” oleh Qahastani dari kitab “Kunz al-’Ibad fi fadhail al-Ghazw wa al-jihad” oleh abu al-Qasim bin Iqal berkata:”Disunnahkan pada saat mendengar syahadatain atas Rasul untuk mengucapkan Shallallahu ‘alaika ya Rasulallah pada syahadat pertama dan mengucapkan Qurrat ‘aini bika ya rasulallah allahuma matti’ni bi as-sam’i wa al-bashari pada saat mendengar syahadat yang kedua setelah mencium kedua ujung ibu jari sambil mengusapkannya ke mata, maka Rasulullah SAW akan menjadi penunjuk jalan baginya untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat”.
Dalam Hasyiyah al-Baidhawi dari syekh Abu al-Wafa berkata:”Saya telah mendapatkan dalam beberapa fatwa bahwasanya Abu Bakar As-shiddiq ra mendengar azan, pada saat muazzin sampai pada ucapan dua kalimat syahadat atas Nabi, ia mencium kedua ujung ibu jarinya dan mengusapkannya di kedua matanya, kemudian yang melihat perbuatan Abu Bakar tadi bertanya kepadanya:”Mengapa engkau melakukan yang demikian ya Aba Bakar?”, ia menjawab:”Saya bertabarruk dengan kemuliaan namamu ya rasul”, kemudian Rasulullah berkata:”Kamu benar, dan barangsiapa yang melakukan hal tersebut ia akan selamat dari kerabunan dan terjaga di sisiku jika ia mengucapkan “Allahummah Fadz ‘Ainay wa nurhima”, Ya Allah jagalah kedua mataku dan cahayanya. Hal serupa disebutkan oleh Ad-Dilimi dalam kitabnya “Al-Firdaus” mengenai hadis Abu Bakar ra tadi, dan juga disebutkan oleh at-Thahthawi dalam kitabnya “Al-Fadhail”. Hal serupa pun akan dijumpai dalam Hawasyi al-’Alamah as-sayyid Muhammad bin Abidin dalam “Ala ad-Dar”, malah ia mensunahkannya. Dengan demikian menunjukkan bahwa tidak ada larangan padanya dan tidak dapat dikatakan sebagai bid’ah.
Sebagian ulama mengkhususkannya hanya pada azan tanpa Qamat sebagaimana penjelasan al-Qahastani pada catatan kaki bukunya, dan sebagian yang lain membolehkannya bukan saja pada azan melainkan pada setiap mendengar ucapan dua kalimat syahadat atas Nabi, bahkan pada saat mendengarkan namanya.
Dari semua urain di atas, jelaslah apa yang dibutuhkan oleh mata agar terhindar dari segala macam bentuk virus peradaban dan obat yang ampuh untuk menyembuhkan kerabuan pada mata dan sebagainya. Karena hidup di zaman modern, mata tidak akan terhindar dari melihat apa-apa yang tidak patut untuk dilihat. Olehnya itu jagalah mata dan melindunginya seperti apa yang telah dikemukakan di atas. Wallahu a’lam bisshawab.

SEORANG DOKTOR NEUROLOGI MENEMUI KEAJAIBAN ALLAH.......

Seorang dokter di Amerika Serikat telah memeluk Islam karena beberapa keajaiban yang ditemuinya dalam penyelidikannya. Dia amat kagum dengan penemuan tersebut, sehingga tidak dapat diterima oleh akal fikiran.
Dia adalah seorang Dokter Neurologi.
Setelah memeluk Islam, dia amat yakin akan pengobatan secara Islam dan dengan itu telah membuka sebuah klinik yang bertemakan "Pengobatan Melalui Al-Qur'an" .
Kajian pengobatan melalui Al-Qur'an membuatkan obat-obatannya berdasarkan apa yang terdapat di dalam Al-Qur'an. Di antara kaedah-kaedah yang digunakan termasuk berpuasa, madu lebah, biji hitam (black seed) dan sebagainya.
Ketika ditanya bagaimana dia tertarik untuk memeluk Islam, maka dokter tersebut memberitahu bahwa semasa beliau melakukan kajian urat saraf, terdapat beberapa urat saraf di dalam otak manusia yang tidak dimasuki oleh darah. Padahal setiap inci otak manusia memerlukan darah yang cukup untuk berfungsi secara normal.
Setelah membuat kajian yang memakan waktu lama, akhirnya beliau mendapati bahwa darah tidak akan memasuki urat saraf di dalam otak manusia melainkan pada ketika seseorang itu sedang sujud semasa mengerjakan Shalat!! !
Urat tersebut memerlukan darah hanya untuk beberapa ukuran yang tertentu saja. Ini berarti bahwa darah hanya akan memasuki urat tersebut mengikut kadar shalat waktu yang diwajibkan oleh Islam......Begitulah keagungan ciptaan Allah!!!
Orang yang tidak menunaikan shalat, otaknya tidak akan dapat menerima darah yang cukup untuk berfungsi secara normal!!!
Oleh sebab itu, kejadian (fitrah) manusia sebenarnya adalah untuk menganut agama Islam 'sepenuhnya' karena sifat fitrah kejadiannya memang telah dikaitkan oleh Allah dengan agama-Nya yang indah ini."

PETUAH IMAM SYAFI’IE

4 PERKARA UNTUK SEHAT
Empat perkara menguatkan badan:
1. makan daging
2. memakai wangi-wangian
3. kerap mandi
4. berpakaian dari kapas

Empat perkara melemahkan badan:
1. banyak bersetubuh
2. selalu cemas
3. banyak minum air ketika makan
4. banyak makan bahan yang masam

Empat perkara menajamkan mata:
1. duduk mengadap kiblat
2. bercelak sebelum tidur
3. memandang yang hijau
4. berpakaian bersih
Empat perkara merusakkan mata:
1. memandang najis
2. melihat orang dibunuh
3. melihat kemaluan
4. membelakangi kiblat

Empat perkara menajamkan fikiran:
1. tidak banyak bergurau
2. rajin bersugi (gosok gigi)
3. bercakap dengan orang soleh
4. bergaul dengan para ulama

4 CARA TIDUR
1. TIDUR PARA NABI
Tidur terlentang sambil berfikir tentang kejadian langit dan bumi.
2. TIDUR PARA ULAMA' & AHLI IBADAH
Miring ke sebelah kanan untuk memudahkan terjaga untuk sholat malam.
3. TIDUR PARA RAJA YANG LOBA
Miring ke sebelah kiri untuk mencernakan makanan yang banyak dimakan.
4. TIDUR SYAITAN
Menelungkup/ tiarap seperti tidurnya ahli neraka.