Adalah Soedjono Oemardani yang pernah bertemu dengan Syekh al-Akbar Muhammad Dahlan Ra., dan ia langsung menyatakan bahwa ia dapat langsung bercakap-cakap dengan Allah, tanpa perlu melaksanakan shalat.
Mendengar hal itu Syekh al-Akbar mengatakan, ‘Coba buktikan pengakuanmu itu!’ Lalu Pak Soedjono berdiam sejenak menutup mata untuk bermeditasi. Beberapa menit kemudian ia membuka matanya. Belum sempat ia mengutarakan apa yang dialaminya, Syekh al-Akbar Muhammad Dahlan Ra. mengatakan, ‘Yang engkau katakan adalah begini-begini dan begini! Dan bisikan yang menjawab bahasa hatimu adalah begini dan begini! (Syekh al-Akbar menguraikan dialog batin yang terjadi pada diri Pak Soedjono)’.
Betapa kagetnya Pak Soedjono, ‘Lho kok Pak Kiyai tahu apa yang batin saya katakan?’ Tanpa menjawab kemudian Syekh al-Akbar memerintahkan, ‘Sekarang, lakukanlah apa yang sebelumnya kamu lakukan (bermeditasi lagi, red)!’
Setelah beberapa lama tak kunjung selesai meditasi Pak Soedjono, hingga akhirnya sambil menggeleng-gelengkan kepala ia membuka pelupuk matanya. Raut mukanya menandakan rasa kecewa, tidak sebagaimana keceriaan yang tampak saat pertama berjumpa. Apa yang terjadi?
Syekh al-Akbar bertanya, ‘Sekarang, apa yang akan kamu ceritakan?’ Pak Soedjono berkata, ‘Saya heran, mengapa saya tidak dapat jawaban dari yang gaib. Padahal saya sudah berusaha semaksimal mungkin!?’
‘Mau tahu apa yang terjadi?’ Tanya Syekh al-Akbar, ‘Sesungguhnya yang menjawab ungkapan hatimu itu adalah jin. Dan jin itu sekarang telah saya usir, sehingga kamu tidak dapat jawaban lagi darinya!’
Pak Soedjono terdiam seribu bahasa, ia tidak menyangka bahwa bahasa kalbunya tidak mujarab lagi untuk dijadikan alasan bahwa ia dapat langsung berbicara dengan Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar