Adalah suatu hal yang membahagiakan bagi seorang lajang saat mendapatkan pasangan pujaannya. Hal ini juga dialami oleh seorang murid yang mendapatkan calon istri dari daerah Garut. Di tempat istrinya itu dilangsungkan acara akad nikah, dan dihadiri oleh kedua keluarga besar mempelai. Saat itu selama 7 bulan lebih daerah tersebut mengalami kekeringan dan belum tersiram hujan. Menjelang akad nikah itulah terjadi suatu keajaiban.
Malam hari sebelum esok dilangsungkan akad nikah, datanglah hujan. Namun hujan itu hanya berlangsung selama 5 – 10 menit saja. Pagi hari Syekh al-Akbar Muhyiddin Muhammad Daud Dahlan beserta rombongan dari pesantren datang ke tempat acara, menjenguk muridnya yang sedang melangsungkan pernikahan tersebut.
Tiba-tiba kran air di kamar mandi mengucurkan air yang deras setelah sekian lama tidak berfungsi. Mata air di sumur yang dahulu kering, sehingga alat penyedot semacam sanyo atau jet pump tidak mengeluarkan air, keluar kembali. Semua penampungan air berupa bak dan tangki terisi penuh. Empang yang sudah lama kering bisa terairi kembali.
Hingga kini sudah genap setahun kejadian itu air masih mengalir di rumahnya. Anehnya, tetangga sekitarnya tidak mengalami anugerah seperti yang didapat keluarga ini. Mereka tetap menggunakan sungai, untuk mandi dan keperluan lainnya sebagai air bersih sehari-hari.
Hal ini, menurut penuturan si murid, karena keberkahan karamah Syekh al-Akbar yang datang menginjakkan kakinya di rumahnya saat pernikahannya setahun yang lalu.
Kamis, 15 Oktober 2009