Senin, 04 Februari 2008

Dibawa Terbang

Salah seorang murid Idrisiyyah menuturkan pengalamannya beberapa tahun yang lalu, bahwa ia sempat mengalami pergolakan batin sebelum memasuki Tarekat. Ia mencari orang yang dapat membimbingnya lahir dan batin. Sebelum ia diperkenalkan dengan Syekh al-Akbar (waktu itu Sy. Al-Akbar Muhammad Dahlan Ra.) ia pernah bermimpi, ‘Nama kamu Ahmad ya? Kamu boleh menjadi murid Bapak. Mana tangan kamu?’ Setelah itu ia berjabat tangan dan mencium tangan Syekh.
Besoknya ia melaporkan kepada murid lain (temannya) bahwa ia telah diperkenankan untuk menjadi murid Syekh al-Akbar. Saat ia bertamu di rumah temannya itu, ia sempat melihat foto Syekh al-Akbar Muhammad Dahlan Ra. Ia kaget sekali, ‘Waahh! Ini diaa yang tadi malam saya temui!’ Beliau sudah tahu nama saya, padahal saya belum bertemu Beliau!’
Pada kali yang lain ia bermimpi Syekh al-Akbar Ra. berkata, ‘Kamu mau gak diajak terbang ke langit?’ Setelah itu tangannya dipegang dan ia diantar oleh dua orang yang berjubah ke atas langit. Masing-masing tangannya dipegang oleh satu orang (keduanya ia tidak mengetahui siapa). Saat ia naik ke langit, ia melihat rumah-rumah, gedung, sungai, laut dan sebagainya. Semuanya menjadi kecil dalam pandangannya.
Selanjutnya ia diajak bicara, ‘Maukah kamu Bapak antar kepada orang-orang (golongan) yang diselamatkan?’ Setelah mendengarnya ia dibawa kepada suatu tempat asing. Di tempat itu terdengar gema suara orang-orang bersenandung dzikir ‘Laa Ilaaha illallaah Muhammadur Rosuulullaah Fii Kulli Lamhatiw Wanafasin ‘Adada Maa Wasi’ahuu ‘Ilmullaah’. Ia sampai kepada pintu gerbang di mana seseorang murid menunggunya, ‘Kamu sudah ditunggu oleh Syekh al-Akbar!’ Lalu ia masuk ke dalam. Dan ia saksikan jama’ah Al-Idrisiyyah yang mengenakan gamis putih-putih bersurban dan berselendang hijau mengumandangkan dzikir tersebut sambil mengitari (thawaf) di sekeliling singgasana indah yang di atasnya duduk seseorang dengan gagahnya. Secara perlahan ia menghampiri dan memperhatikan dengan seksama siapakah sosok yang berada di atas singgasana itu. Akhirnya ia diperlihatkan sosok tersebut, tiada lain adalah Syekh al-Akbar Muhammad Dahlan Ra. Tentu saat ini, sosok yang menduduki singgasana Kerajaan Ilahiyyah tersebut adalah penerus Beliau Syekh al-Akbar Muhyiddin Syekh Muhammad Daud Dahlan Ra.

Tidak ada komentar: