Terkadang Syekh al-Akbar mengungkapkan hal-hal gaib/ruhani untuk menghilangkan ruang kejenuhan itu meskipun karunia ruhani itu bukan tujuan. Ia hanya alat untuk menghilangkan kebekuan kita.
Suatu pengajian, beliau pernah mengungkapkan ada seorang murid baru yang telah diberikan karunia istimewa dari Allah di alam barzakhnya. Sebelum menjadi murid ia sudah terbiasa dengan perkara haram dan makruh. Meskipun kenal dengan Syekh al-Akbar (karena masih ada hubungan famili) ia belum mempunyai respon terhadap keberadaan kepemimpinan Ilahiyyah. Namun setelah ia diuji dengan sakit, ia segera berserah diri kepada Syekh al-Akbar. Akhirnya ia dibai’at menjadi murid. Orang itu hanya diberi ’titipan’ pesan dari Syekh al-Akbar agar senantiasa membanyakkan dzikir Yaa Hayyu Yaa Qoyyuum.
Sebelum sakitnya membawa ajal ada kisah unik di mana ia telah diberitahu bahwa ia akan meninggal setengah jam lagi tepat jam 4 sore. Dan benarlah apa yang ia katakan itu. Ia mengajarkan keluarganya yang hadir menjelang wafatnya dengan banyak berdzikir kepada Allah. Sebelum wafat, ia melihat Syekh al-Akbar beserta jama’ah Idrisiyyah hadir di rumahnya (secara ruhani) menunggu ’kepulangan’ dirinya.
Alam gaib menyelimuti dirinya sehingga ia ketika ia diperlihatkan gemerlapnya syurga ia tidak lagi memikirkan urusan dunia. Ia membenarkan apa yang telah dijanjikan Syekh al-Akbar kepada dirinya. Ia merasa senang dengan pemberian Allah lewat keberkahan Syekh al-Akbar yang membimbingnya selama ini.
Setelah menceritakan itu semua, Syekh al-Akbar mengungkapkan, ’Demikianlah murid yang jauh keberadannya dari Bapak. Hanya amalan dzikir Yaa Hayyu Yaa Qoyyuum yang ia pegang selama ini. Bagaimana dengan murid Idrisiyyah yang istiqamah menjalankan ibadahnya?! Yang setiap hari mengamalkan Hadiqatur Riyahin, mengiringi berbagai kebijakan kepemimpinan Birokrasi Ilahiyyah, yang selalu hadir di setiap pengajian, yang terus menerus ikut perjuangan Syekh al-Akbar, yang lebih banyak menerima bimbingan beliau! Apakah maqam (kedudukannya) sama?! Tentu, syurga beserta apa yang ada di dalamnya itu jauh melebihi apa yang diberikan murid yang hanya berdzikir Yaa Hayyu Yaa Qoyyuum tadi.
Apakah kita hanya berpuas dengan kedudukan yang ada saat ini? Syekh al-Akbar berharap semua murid meningkatkan amal ibadahnya agar selamat dari siksa api neraka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar